| 1 komentar ]

Oleh para pakar dari perusahaan Inggris, Biotrace International, cahaya kunang-kunang dipakai dalam teknologi pendeteksi kuman mematikan seperti E. coli atau legionella. Penggunaan alat ini telah merambah industri makanan. Sekitar 15 juta paket alat tersebut telah terjual.

Di malam hari, di sekitar kebun atau semak yang gelap, ada kalanya kita melihat cahaya berpendar kuning atau hijau seperti lampu. Cahaya sekecil potongan kuku jari manis tersebut melayang-layang di atas tanah. Itulah kunang-kunang yang dalam bahasa Inggris disebut ”firefly”. Makhluk ini termasuk sejenis serangga bercahaya dari kelompok kumbang (Coleoptera-Lampyridae).

“Saya Ada di Sini!”

Tampak oleh manusia, cahaya kunang-kunang layaknya kerlipan lampu kecil yang biasa saja. Namun, penelitian mengungkap, ternyata ini adalah komunikasi dengan irama kerlipan tertentu, menyerupai sandi Morse yang dipakai manusia dalam telegram. Pakar biologi menemukan, cahaya yang dikeluarkan sang kumbang berperan dalam menemukan pasangan kawin. Saat usia kawin tiba, sang jantan mencari pasangan betinanya dengan memancarkan cahaya berkerlip. Kunang-kunang betina di sekitar yang melihatnya akan mengeluarkan cahayanya untuk menjawab sang jantan. Sang betina seolah memberitahu, ”saya di sini!” Dengan jawaban ini, sang jantan mengirimkan sinyal cahaya berikutnya dengan posisi semakin mengarah ke betina. Betina pun akan menjawab lagi, dan seterusnya, seolah saling bersahutan hingga akhirnya pasangan itu bertemu untuk kawin.

Bagi kunang-kunang kelompok Photuris, cahaya mereka berperan pula dalam perburuan. Betina jenis ini dapat meniru kerlipan sinyal cahaya yang dipancarkan betina jenis lain, misalnya Photuris. Dengan sinyal cahaya palsu ini, kunang-kunang jantan jenis Photuris pun terjebak dan dimakan oleh Photuris betina.

Cahaya kunang-kunang berperan pula sebagai tanda peringatan, untuk memperingatkan antar-sesama jenisnya tentang ancaman bahaya, maupun peringatan bagi serangga dan burung pemangsa agar tidak memakannya. Sebab, zat pemicu pembentukan cahaya kunang-kunang berasa pahit. Kalaupun ada serangga pemangsa yang nekad, mereka biasanya memakan tubuh kunang-kunang dari bagian kepala, terus hingga ke bagian belakang, kecuali bagian perut yang tidak dimakannya.

Lampu Dingin


Kunang-kunang ini dari spesies Pyractomena angulata, satu dari 175 spesies kunang-kunang yang ada di Amerika Serikat. (karya Arwin Provonsa, Purdue University, Department of Entomology)

Mengapa kunang-kunang bisa membawa ‘lampu’ ke sana kemari tanpa kepanasan? Para peneliti tertarik akan fenomena tersebut. Karena, cahaya bola lampu listrik yang dikenal selama ini bila menyala maka lama-kelamaan akan memanas. Dilihat dari efisiensi energi, bola lampu listrik temuan Edison hanya mampu menghasilkan cahaya sekitar 10% dari seluruh energi listrik yang dialirkan, sebagian besar sisanya berubah menjadi panas. Ini menyebabkan cahaya lampu listrik panas. Sebaliknya, organ penghasil cahaya dalam tubuh kunang-kunang melepaskan sekitar 100% energi berupa cahaya. Ini menjadikan cahayanya dingin. Bayangkan jika cahaya kunang-kunang panas mirip lampu pijar, mereka mungkin akan terbakar dan mati.

Cahaya kunang-kunang dikeluarkan oleh organ khusus yang tersusun atas sel-sel penghasil cahaya yang disebut fotosit. Organ ini terletak pada ruas ke-4 atau ke-5 dari tubuhnya. Kerlipan cahaya kunang-kunang merupakan hasil reaksi kimia yang melibatkan zat kimia bernama luciferin yang dihasilkan sel-sel penghasil cahaya. Melalui serangkaian tahapan reaksi kimia, luciferin dengan bantuan enzim luciferase dan beberapa zat tertentu bereaksi membentuk sejumlah zat kimia baru dengan melepaskan hampir 100% energi dalam bentuk cahaya. Energi yang terbuang sebagai panas sangat sedikit sekali. Bandingkan dengan lampu listrik buatan manusia.


Selain bersinar, lampu listrik buatan manusia memancarkan energi panas yang besar. Sebaliknya, reaksi kimia dalam tubuh kunang-kunang melepaskan sekitar 100% energi berupa cahaya.

Untuk menjadi bentuknya yang sekarang, lampu pijar harus melalui proses penelitian panjang, yaitu 50 tahun lebih. Perkembangan bola lampu listrik dimulai dari sejak Sir Humprey Davy di tahun 1811. Thomas Alva Edison berhasil mengembangkannya menjadi bola lampu listrik di tahun 1878. Saat itu Edison mengirim orang ke berbagai penjuru dunia untuk mencari bahan terbaik sebagai kawat pijar (”filamen”) bola lampu. Ia mencoba tak kurang dari 6000 bahan kawat atau serat, termasuk dari tumbuhan seperti bambu, sebelum akhirnya ditemukan filamen awet yang tidak mudah terbakar dalam bola kaca tak-beroksigen. Edison-lah yang lalu membidani berdirinya perusahaan Edison General Electric, yang kini menjadi raksasa dunia: General Electric.

Begitulah, sejak Thomas Edison hingga kini, tak ada teknologi lampu listrik yang menyamai lampu kunang-kunang yang dingin. Diperlukan kecerdasan dan kerja keras banyak orang untuk menemukan bola lampu listrik terbaik. Lalu kecerdasan siapakah yang menciptakan cahaya dingin kunang-kunang? Mungkinkah kunang-kunang sendiri yang melakukan penelitian, mencoba-coba ribuan zat kimia, dan akhirnya menemukan sendiri lampu hebatnya? Mustahil, sebab ia makhluk tak berakal. Lagi pula, kunang-kunang dan cahayanya harus sudah ada sejak pertama kali ia diciptakan. Sebab, tanpa cahayanya, kunang-kunang takkan mampu berkembang biak dan sudah punah dari dulu. Semua ini mengarahkan kita pada kesimpulan: kunang-kunang dan cahayanya bukanlah terbentuk setahap demi setahap dengan sendirinya, melalui peristiwa alamiah belaka, dan tanpa penciptaan cerdas sengaja. Sedari awal, kumbang bercahaya ini mestilah diciptakan secara sempurna, lengkap dengan cahayanya oleh Pencipta Mahacerdas. Dialah Allah, sebaik-baik Pencipta.

Saklar Berukuran Molekul

Kunang-kunang memancarkan cahaya tidak terus-menerus, melainkan berkerlap-kerlip atau pergantian antara menyala dan padam. Ini berarti ada mekanisme tertentu dalam tubuhnya yang berperan menyalakan dan mematikan cahaya, ibarat tombol atau saklar lampu listrik yang menyambung dan memutus arus listrik yang mengalir ke bola lampu tersebut. Saklar ‘lampu kunang-kunang’ telah lama menjadi teka-teki bagi ilmuwan. Namun, beberapa tahun lalu, Barry Trimmer dan timnya dari Tufts Univeristy, Amerika Serikat, melaporkan temuannya tentang saklar kunang-kunang dalam jurnal ilmiah terkemuka, Science. Barry Trimmer berkata: "Kita telah mengetahui segi kimia yang menjadikan kunang-kunang bercahaya, tapi kita kini mendapatkan jawaban dari teka-teki yang selama ini tak-terjawab yang menjelaskan bagaimana mereka mampu menghidupkan dan mematikan saklarnya.” (BBC News, Sci/Tech, 28 Juni 2001).

Saklar berukuran molekul ini ternyata adalah zat kimia Nitrit Oksida (NO) yang dihasilkan dalam tubuh kunang-kunang. Dalam penelitian itu, kunang-kunang yang ditempatkan di kotak kecil tertutup dan diberi zat NO ternyata memancarkan cahaya terus-menerus tanpa terputus-putus. Nitrit Oksida juga ada pada tubuh manusia, dan berperan menjaga tekanan darah dengan melebarkan pembuluh darah, membantu sistem kekebalan tubuh menghadapi kuman penyakit, dan menghantarkan sinyal antar-sel saraf otak.

Detektor Bakteri dan Sel Kanker


Kolam renang, tempat pemandian umum dan industri makanan termasuk yang diuntungkan dengan adanya kunang-kunang. Perangkat pendeteksi kuman mematikan yang mencemarinya kini telah dibuat dengan ilham dari kunang-kunang.

Cahaya kunang-kunang kini dipakai dalam teknologi pendeteksian kuman mematikan, seperti E. coli atau legionella, dalam kolam renang dan tempat pemandian. E coli adalah bakteri penyebab penyakit saluran pencernaan manusia, sedangkan bakteri legionella merupakan bakteri penyebab penyakit paru-paru (sejenis pneumonia) dengan tingkat kematian penderita 5-15%. Kehadiran kuman tersebut di kolam renang tentunya tidak diinginkan. Para pakar dari Biotrace International telah berhasil membuat perangkat yang dapat mengenali keberadaan kuman-kuman tersebut dalam hitungan detik; lebih baik daripada cara lama yang memakan waktu berhari-hari. Alat ini bekerja menggunakan enzim luciferase kunang-kunang, yang akan menghasilkan cahaya ketika mengenai kuman bakteri tersebut. Jumlah bakteri yang ada pun dapat ditentukan berdasarkan kekuatan cahaya yang dihasilkan. Penggunaan alat ini telah merambah industri makanan, dan sekitar 15 juta paket alat tersebut telah terjual, demikian menurut BBC News, 9 Mei 2003.

Dua tahun lalu, meski baru tahap uji pada tikus, hasil kerja peneliti University of California, at Los Angeles (UCLA), Amerika Serikat, menemukan bahwa zat kimia yang menjadikan kunang-kunang bercahaya mungkin dapat membantu dokter mengetahui penyebaran kanker prostat sehingga dapat melakukan pengobatan langsung ke arah sasaran. Teknik rekayasa genetika digunakan untuk mengirim gen-gen zat kimia penghasil cahaya kunang-kunang langsung ke sel-sel kanker pada tikus percobaan. Setelah tiga minggu, kamera pencitra berhasil mengetahui sel-sel kanker pada sum-sum tulang belakang dan paru-paru karena cahaya kunang-kunang yang dipancarkan sel tersebut. Dr. Lily Wu, asisten profesor di UCLA, berkata: "Sekali Anda mengetahui di mana kanker itu berada, Anda mendapatkan pegangan untuk mengobatinya. Ini jauh lebih baik daripada mengobati keseluruhan tubuh dengan pengobatan kimia. Dengan melekatkan cahaya pada sel-sel kanker, kita dapat berkata, ‘nah, itu dia di sana’, dan kemudian membidiknya.” (BBC, Health, 22 Juli 2002). Kelebihan cara ini adalah, meskipun cahaya yang dihasilkan redup dan berada di dalam tubuh, namun masih bisa dideteksi dari luar menggunakan perangkat sensor tercanggih.

Dr. Theodossiss Theodossiou, dokter dari National Medical Laser Center Univeristy College, London juga menggunakan teknologi pencahayaan kunang-kunang dalam mengembangkan terapi fotodinamika. Teknik ini berupaya menghancurkan sel kanker dari dalam tubuh dengan menyisipkan gen yang akan menjadi sumber cahaya ke sel kanker itu sendiri. Setelah bercahaya layaknya kunang-kunang, sel kanker dipicu untuk menghasilkan zat racun yang kemudian memaksa sel kanker itu menghancurkan dirinya sendiri.

Para peneliti juga terilhami menggunakan teknologi pencahayaan kunang-kunang untuk berbagai hal, termasuk untuk memantau baik tidaknya teknik pengobatan baru bekerja. Di Michigan University, Amerika Serikat, dilaporkan bahwa teknologi ini dapat dipakai untuk mempercepat pengujian obat baru untuk penyakit seperti kanker, stroke, AIDS, kelainan kekebalan tubuh, penyakit darah, kerusakan akibat serangan jantung, penyakit karena kerusakan saraf, dan aneka kelainan lain yang memerlukan pembunuhan sel oleh obat, atau untuk menghentikan kematian sel. Teknik ini juga dapat dipakai untuk memonitor berbagai proses yang terjadi di tingkat sel.

Teknologi penggunaan cahaya kunang-kunang dalam beragam bidang oleh para pakar ini pastilah bukti akan kesempurnaan penciptaan kunang-kunang yang tak dapat dibuat oleh para pakar tersebut, dan mengilhami teknologi mereka. Semua ini merupakan cerminan kecerdasan tak tertandingi dari sang Pencipta, Allah SWT. Dialah Yang Maha Pemurah, yang menciptakan segala makhluk agar dipikirkan dan dimanfaatkan demi kemaslahatan manusia. Seharusnyalah manusia mengagungkan Allah, menghamba dan bersyukur kepadaNya.

(Dr. Tati S. Subahar - Penulis adalah staf pengajar di Jurusan Biologi, Institut Teknologi Bandung, Jalan Ganesa 10, Bandung – 40132. Tel./fax. (022) 2500258, e-mail tati@bi.itb.ac.id diambil dari Sini) .


Share/Bookmark
| 4 komentar ]

Kali ini tim Mipa Ploes akan memberikan beberapa Software yang dapat membantu anda dalam belajar Matematika, Fisika dan Kimia software tersebut antara lain Precalculus v2008.10.10 mini portable edition, Physic 101 SE Portable Edition v.7.0 dan Chemic School v3.5. Baik langsung saja akan kami jelaskan satu persatu:

  • Precalculus v2008.10.10 mini portable edition
adalah aplikasi untuk membantu memecahkan persoalan matematika, seperti kalkulus dasar, limit, matrix, sin, cos, tan, persamaan linier, dan masih banyak lagi. Walaupun berukuran kecil, tetapi memiliki segudang fitur yang sama dengan versi standarnya. Setiap soal yang diinput akan diberikan jawabannya beserta langkah-langkahnya dan penjelasannya secara detil dan bahkan sangat detil ataupun betele-tele tergantung settingan software yg diinginkan.

  • Physic 101 SE Portable Edition v.7.0
adalah software yg dapat membantu untuk perhitungan fisika antara lain untuk :

- Kecepatan dan Percepatan
- Vektor
- Dinamika Newton
- Usaha dan Energi
- Momentum
- Gravitasi
- Rotasi
- Fluida
- Termodinamika
- ....dll

Terdiri dari tiga set kategori dalam satu software. Dapat menampilkan rumus yg sesuai dengan jenis kalkulasinya. Selain itu terdapat fitur-fitur tambahan sebagian diantaranya adalah Analisa Gerak, Pembiasan Optis, Unit Konversi, Tabel Periodik, Orbit, dan masih banyak lagi.



  • Chemic School v3.5

adalah software edukasi yang membantu untuk belajar kimia. Dilengkapi dengan tabel periodik, molecular 3-D viewer, kalkulator, tabel konversi, kamus istilah kimia, dan masih banyak lagi...



Share/Bookmark
| 3 komentar ]

DIBUTUHKAN GURU PROFESIONAL

MAN Insan Cendekia Serpong membutuhkan GURU PROFESIONAL bidang studi :

Guru Matematika (kode MAT), 4. Guru PKn (Kode PKn)
Guru Geografi (Kode GEO) 5. Guru Sosiologi (Kode SOS)
Guru Bahasa Indonesia (Kode BIN) 6. Laboran Fisika (Kode FIS)
Persyaratan:

Guru : Minimal lulusan sarjana/S-1 dengan IPK mn. 2,75;
Laboran : Minimal SMK/STM Listrik atau SMA IPA atau D-3 Fisika;
Usia maks. 30 tahun (Guru), maks. 27 tahun (Laboran);
Berpengalaman mengajar di SMA/MA (Guru);
Berpenampilan menarik;
Disiapkan asrama Guru;
Diutamakan : mampu berbahasa Inggris, membaca Al Qur’an dan berwawasan luas serta mampu mengoperasikan komputer (min. MS Office). Lampirkan sertifikat kompetensi yang terkait (jika ada).
Anda yang memenuhi persyaratan dan berminat, kami undang untuk bergabung. Lamaran dapat dikirim ke: MAN INSAN CENDEKIA SERPONG, Jl. Cendekia, Sektor XI BSD, Tangerang Selatan 15310 atau email ke: humas@ic.sch.id, paling lambat tanggal 11 Juli 2010 (cap pos).

Informasi selengkapnya Disini


Share/Bookmark
| 0 komentar ]

Sewaktu kita masih kecil, kewajiban tidur siang yang diberikan oleh orangtua rasanya menjadi siksaan bagi kita. Anehnya, ketika kita dewasa, kita harus mencuri-curi waktu agar bisa memejamkan mata barang setengah jam. Bisa terlelap sebentar saja pengaruhnya begitu besar. untuk kita: tubuh jadi terasa lebih bugar sesudahnya.

Penelitian baru juga mengatakan, tidur siang yang lelap juga mampu mendongkrak kapasitas belajar otak secara dramatis. Hebat, kan?

Para peneliti mendapati bahwa tidur siang selama sejam saja sudah cukup untuk meningkatkan kemampuan otak untuk mempelajari fakta-fakta baru dalam jam-jam berikutnya. Di pihak lain, semakin lama kita bertahan untuk melek, semakin lamban pikiran kita.

Penemuan baru ini mendukung data sebelumnya dari tim peneliti yang sama, bahwa begadang semalaman bisa mengurangi kemampuan untuk memasukkan hal-hal baru hampir sebanyak 40 persen. Hal ini disebabkan penutupan bagian-bagian otak selama kita kehilangan waktu tidur.

"Tidur tak hanya menjadi jalan keluar dari keadaan terjaga yang berkepanjangan, tetapi -pada level neurokognitif- hal ini akan menggerakkan Anda di luar di mana Anda berada sebelum Anda tidur," ujar Matthew Walker, asisten profesor bidang psikologi di UC Berkeley, dan pemimpin investigasi pada studi ini. ? ?



Beberapa tokoh paling berpengaruh di dunia ini juga dikenal sebagai "tukang tidur siang". Mantan Perdana Menteri Inggris Margaret Thatcher pernah mengklaim bahwa ia hanya tidur empat jam setiap malam, namun selalu tidur sebentar pada siang hari. Sementara itu, Bill Clinton juga selalu menyempatkan diri untuk tidur selama setengah jam sesudah makan siang.

Para peneliti mengatakan bahwa tidur juga diperlukan untuk menjernihkan memori jangka pendek otak dan menyediakan ruang untuk penyerapan informasi yang baru. "Ibaratnya, inbox email pada hippocampus (bagian dari otak besar) kita penuh, dan jika kita tidak tidur dan membuang email-email yang tak perlu itu, kita tidak akan bisa menerima email yang baru," kata Dr Walker. (kompas)


Share/Bookmark
| 0 komentar ]

Ada beberapa unsur dalam matematika yang begitu banyak berperan dalam perkembangan matematika. Berikut ini ulasan beberapa unsur, dan dapat dikategorikan sebagai “raja matematika”, untuk menambah pemahaman dan wawasan kita.

Raja Pertama Matematika: 1
Tidak sulit untuk meyakini bahwa raja inilah yang pertama kali lahir di antara beberapa raja tersebut. Di mana saja peradaban manusia berada dan seprimitif apa pun, maka konsep “bilangan satu” sudah dapat dipastikan telah mereka punyai, walaupun tidak dalam bentuk formal. Bilangan ini juga “raja” yang sangat berperan dibandingkan dengan keenam “raja” yang lain, oleh karena tanpa konsep bilangan satu maka kita tidak mengenal konsep “raja-raja” yang lainnya. Karena bilangan satu adalah “ibu” dari seluruh bilangan lain. Dalam bahasa matematika (aljabar abstrak), satu atau unity adalah pembangkit (generator) bilanganbilangan atau unsur-unsur yang lain.

Lucunya, karena keistimewaan tersebut maka “satu”, yang dalam geometri digambarkan dengan titik, tidak dianggap oleh para Pythagorean sebagai bilangan nyata, karena apa yang dipikirkan sebagai bilangan adalah sesuatu yang tersusun dari unitunit, sebagaimana dikatakan Euclid. Lambang “1” untuk bilangan satu, mungkin berasal dari maksud untuk mewakili sesuatu yang tunggal, yaitu dengan sebuah garis tunggal. Hampir seluruh numeral yang digunakan di dunia, dari bangsa primitif hingga masyarakat modern, dari peradaban kuno hingga peradaban modern, dari pemakaian sehari-hari hingga pada pemakaian dalam teknologi tinggi, semuanya menggunakan bentuk yang mirip dengan lambang “1”. Karena itu, tidak ada yang mengetahui siapa yang pertama kali “menemukan” lambang bilangan “1”.

Berikut ini sifat-sifat matematik dari bilangan satu untuk sebarang bilangan real x.

1) 1.x = x.1 = x
2) x/1 = x
3) x^1 = x
4) 1^x = 1
5) x'log(1) = 0 , x>0
6) 1! = 1
7) 1 bukan bilangan komposit bukan pula bilangan prima. Ada matematikawan yang menganggap 1 sebagai prima, karena mendefinisikan bilangan prima sebagai bilangan yang hanya dapat dibagi 1 atau dirinya sendiri. Tetapi untuk ketunggalan faktorisasi, khusus-nya Teorema Dasar Aritmetika, maka sekarang kita menganggap 1 bukan prima.

Raja Kedua Matematika adalah ; 0
Kalau bilangan satu dapat mewakili sifat “ada”, maka bilangan nol mewakili sifat “tidak ada” atau “kosong”. Sifat ini pulalah yang mungkin menyebabkan kita lambat mengenal bilangan nol. Asal tahu saja, kita belum lama mengenal konsep matematika bilangan nol.

Sebagai contoh, tahukah Anda bahwa orang Romawi hingga masuknya peradaban Islam, mereka belum mengenal berhitung dengan angka nol? Ya, itu karena mereka memiliki sistem bilangan dimulai dengan bilangan satu! Ini berbeda dengan India Kuno, misalnya. Dari India pulalah sebenarnya konsep bilangan nol dan sistem nilai tempat berasal. Kalau bilangan satu demikian penting sebagai “ibu” dari bilangan-bilangan yang lain, maka bilangan nolsangat penting karena ia yang “melahirkan” sistem nilai tempat. Dengan sistem nilai tempat ini pula kita dapat mengembangkan matematika demikian
cepat dan mudah.

Bagaimana mungkin kita menulis bilangan “dua ratus lima” bila kita tidak mengenal angka nol, bukan? Angka Romawi tidak mengenal lambang untuk “kekosongan”, selain itu, penulisan angka Romawi yang berdasarkan pengulangan juga menjadi penyebab timbulnya kesulitan ini. Penggunaan angka nol untuk sistem nilai tempat, pertama kali digunakan oleh al-Kwarizmi. Lewat karya al-Khwarizmi, Abu Kamil, dan lain-lain, Eropa mengenal sistem nilai tempat dengan angka Arab tersebut, antara lain berkat jasa Fibonacci.
Tidak ada bilangan Romawi untuk “satu juta” atau bilangan yang lebih besar lagi. Tapi dengan sistem nilai tempat, kita dapat menulis berapa pun juga, hanya dengan menggunakan sepuluh macam angka saja! Lagi, dalam sistem angka Romawi kita tidak mengenal bilangan pecahan. Tetapi dengan angka Arab yang menggunakan sistem nilai tempat, hal ini menjadi sangat mudah dengan memberi tanda titik atau koma. Konsep pecahan desimal ini pertama kali “ditemukan” oleh al-Kasyi.

Dengan gambaran mengenai keuntungan-keuntungan penulisan bilangan dengan sistem nilai tempat, sungguh tidak dapat disangsikan akan peran bilangan nol. Tanpa nol, maka tidak ada sistem nilai tempat, tidak ada penulisan bilangan yang mudah, tidak ada perkembangan matematika yang demikian cepat ini! “Raja” bilangan nol pada awal kelahirannya, diwakili dengan tanda “titik”. Pada peradaban India, bilangan nol juga ditandai dengan titik. Lalu, di wilayah Islam, bilangan nol memiliki dua bentuk: yang pertama, tetap menggunakan tanda “titik”, sedang yang kedua menggunakan tanda mirip “lingkaran kecil”. Model yang kedua kemudian diterima secara mendunia hingga menjadi bentuk seperti yang kita kenal sekarang. Siapa yang pertama kali menulis bilangan nol dengan tanda “lingkaran”? Tidak jelas. Yang pasti di tangan para matematikawan muslim antara abad 9 hingga abad 14, bilangan nol mulai ditandai dengan lambang “0”.

Berikut ini sifat-sifat matematik bilangan nol untuk sebarang bilangan real x.
1) x + 0 = 0 + x = x

2) x – 0 = x

3) 0 – x = –x

4) 0/x = 0 untuk x ≠ 0

5) 1/0 tak terdefinisi

6) 0/0 tak terdefinisi

7) x^0 = 1 untuk x ≠ 0

8) 0^0 = 0 untuk x > 0

9) 0^0= tak terdefinisi

10) log 0 = tak terdefinisi

[SIZE="5"]Raja Ketiga Dalam Matematika Adalah ; Pi[/SIZE]
Bilangan yang dikenal siswa dengan 22/7
atau 3,14 hanyalah pendekatan untuk bilangan "pi".
Bilangan ini adalah nilai perbandingan keliling lingkaran dengan diameter lingkaran. Perbandingan tersebut tetap untuk setiap lingkaran, berapa pun besarnya.

Lalu keistimewaan apa yang menjadikan "pi" “raja” matematika? Bilangan pi dapat dikatakan sebagai karakteristik dari kurva lengkung. Tanpa adanya bilangan pi maka kita tidak dapat menangani dengan baik bangunbangun geometri yang memuat permukaan lengkung atau sisi lengkung, seperti lingkaran, ellips, bola, dan lain-lain.

Selain itu, bilangan pi telah menimbulkan usaha yang luar biasa dalam perkembangan matematika, bilangan ini telah melahirkan pula bidang-bidang kajian yang menarik perhatian para matematikawan, seperti mencari nilai pendekatan dengan angka desimal terbanyak, meneliti sifat irasionalitas, masalah squaring a circle, transendental, normalitas bilangan, dan lain-lain.

Bilangan pi dikenal dengan berbagai lambang pada zaman dahulu. Al-Kasyi yang berhasil menghitung bilangan pi hingga 16 desimal (terbanyak hingga zamannya) menulisnya dengan huruf “tho”, huruf ke-16 dalam huruf Arab. Secara mengejutkan, lambang pi yang kita gunakan sekarang juga huruf ke-16 dari alfabet Yunani. Lambang pi pertama kali digunakan oleh William Jones tahun 1706. Baru setelah dipopulerkan oleh Euler, lambang pi untuk perbandingan keliling dan diameter itu diterima secara luas.

Orang Babilonia dan Mesir Kuno belum secara eksplisit mengenal bilangan pi, dan dalam perhitungan mereka kita dapatkan nilai untuk "pi" yang masih kasar (belum cukup mendekati). Baru sejak dibahas secara matematik oleh Archimedes yang mendapatkan bahwa 223/71 < pi < 22/7 , “pencarian” bilangan ini pun mulai mendapat perhatian serius. Mulai dengan metode menghitung luas, penggunaan deret bilangan, trigonometri, hingga penggunaan metode peluang.

Perburuan desimal pi dengan komputer pertama kali dirintis oleh komputer ENIAC (1949) yang dalam tempo 70 jam berhasil menghitung hingga 2037 tempat desimal. Saat ini kecepatan komputer jauh lebih tinggi.

Matematikawan Jepang telah menghitungnya hingga 2 milyar desimal!
Euler pertama kali menyuguhkan masalah apakah pi rasional atau bukan, termasuk aljabar atau transendental? Masalah ini baru tuntas 107 tahun kemudian. Bilangan pi bersifat irasional (irrasional number).

Dengan begitu pula, hampiran desimal yang terbaik untuk pi telah menjadi bahan eksplorasi yang menggairahkan sejak berabad-abad yang lalu hingga kini. Al-Biruni pada abad ke-11 telah menyarankan sifat irasionalitas pi berdasarkan argumentasi geometrik. Sifat irasionalitas pi pertama kali dibuktikan dengan jelas oleh Lambert tahun 1767, lalu diikuti oleh bukti yang lebih baik oleh Legendre (1794).

Bilangan pi juga bersifat transendental (non aljabar), artinya bilangan tersebut tidak dapat menjadi akar suatu polinom (persamaan suku banyak) dengan koefisien-koefisien bulat.
Bukti bahwa pi transendental pertama kali diberikan oleh Lindemann tahun 1882. Dengan terjawabnya sifat transendental pi ini maka berakhir pula perburuan pemecahan atas masalah klasik sejak 20 abad sebelumnya, yaitu bagaimana melukis dengan jangka dan penggaris sebuah lingkaran yang memiliki luas sama dengan persegi yang diberikan (squaring of the circle).

Sumber Disini


Share/Bookmark
| 3 komentar ]

Teman-teman pasti tidak asing dengan teka-teki dibawah ini? Teka-teki ini dibuat oleh Albert Einstein pada abad ke-19, yang menyatakan bahwa 98% dari penduduk dunia tidak mampu memecahkan teka-teki ini. Apakah teman-teman termasuk kedalam yang 2% yang mampu memecahkannya?

Nah, sekarang kita akan coba bahas teka-teki ini, Siap?

Silahkan Pahami pertanyaan soal dibawah ini:

Ada 5 buah rumah yang masing-masing memiliki warna berbeda. setiap rumah dihuni oleh satu orang pria dengan kebangsaan yang berbeda-beda. Setiap penghuni menyukai satu jenis minuman tertentu, mendengarkan satu jenis musik tertentu dan memelihara satu jenis hewan tertentu.
Tidak ada satupun dari kelima orang tersebut yang meminum minuman yang sama, mendengarkan jenis musik yang sama dan memelihara hewan yang sama pula seperti penghuni lainnya.

Pertanyaan:
Siapakah yang memelihara ikan? Bagaimana susunan lengkapnya (kewarganegaraan, warna rumah, minuman, musik dan hewan peliharaan) kelima pria tersebut?

Petunjuk:

1. Orang Inggris tinggal dalam rumah berwarna merah
2. Orang Swedia memelihara anjing
3. Orang Denmark senang minum teh
4. Rumah berwarna hijau terletak tepat di sebelah kiri rumah berwarna putih
5. Penghuni rumah berwarna hijau senang minum kopi
6. Orang yang mendengarkan musik Jazz memelihara burung
7. Penghuni rumah yang terletak di tengah-tengah senang minum susu
8. Penghuni rumah berwarna kuning senang mendengarkan musik jenis pop
9. Orang Norwegia tinggal di rumah pertama
10. Orang yang mendengarkan musik jenis klasik tinggal di sebelah orang yang memelihara kucing.
11. Orang yang memelihara kuda tinggal di sebelah orang yang mendengarkan musik pop
12. Orang yang mendengarkan musik rock senang minum coklat
13. Di sebelah rumah berwarna biru tinggal orang Norwegia
14. Orang Jerman senang mendengarkan musik hip hop
15. Orang yang mendengarkan musik klasik bertetangga dengan orang yang minum air

Solusi:
Pertama dari kondisi nomor 9 orang norwegia tinggal di rumah pertama, dan dari no 14 sampingnya rumah biru dan nomor 8 rumah tengah minum susu kita buat kondisi awal sebagai berikut.



Selanjutnya nomor 4 dan 5 rumah hijau di kiri rumah putih dan rumah hijau minum kopi, berarti butuh dua slot warna kosong dengan slot kiri minumannya kosong, pasang saja di tempat yang bisa seperti ini



Dari nomor 1 diberitakan bahwa orang inggris rumahnya merah. Yang negara dan warnanya masih kosong ya di tengah. Lalu dari nomor 7 rumah kuning menghisap dunhill, yang belum dicat hanya rumah orang norwegia, sok atuh. Lalu di nomor 11 dimana disamping perokok dunhill ada pemelihara kuda



Sekarang agak sedikit rumit, masih ada swedia, denmark, dan jerman. Si swedia pelihara anjing, si denmark minum the dan jerman merokok prince. Apa yang akan kita lakukan?? kita lihat di nomor 12 perokok blue master minum bir, dan yang slot rokok dan minumnya kosong hanya swedia, maka orang swedia minum bir, merokok blu master dan memelihara anjing, otomatis yang ketiga slot ini masih kosong hanya di paling ujung yaitu rumah putih



Selanjutnya tidak terlalu sulit, orang denmark minum the, bukan kopi jadi dia tinggal di rumah biru dan memelihara kuda. Sementara orang jerman merokok Prince, yang masih kosong hanya peminum kopi di rumah hijau.



Langkah mudah selanjutnya adalah perokok pall mall memelihara burung di nomor 6, dan ternyata dia orang inggris karena di slot yang kosong rokok dan hewannya hanya disitu



Langkah terakhir nomor 10 perokok blend tinggal di samping pemilik kucing dan dia juga bertetangga dengan peminum air pada nomor 15. Perokok blends ini tak lain adalah orang denmark, dan peminum air yang memelihara kucing tak lain orang norwegia.



Ternyata orang Jerman yang memelihara Ikan.

Bagaimana Mengerti?

Sumber Disini


Share/Bookmark
| 0 komentar ]

Paus atau lodan (khusus yang bergigi dan bukan berukuran kecil) adalah sekelompok mamalia yang hidup di lautan. Sebutan "paus" diberikan pada anggota bangsa Cetacea yang berukuran besar. Meskipun dalam bahasa Indonesia paus sering disebut "ikan paus", paus sebenarnya bukanlah tergolong dalam keluarga ikan. Paus mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
* bernapas melalui paru-paru
* mempunyai rambut (sedikit, hampir tidak ada bagi paus dewasa)
* berdarah panas
* mempunyai kelenjar susu
* mempunyai jantung dengan empat ruang



Bahkan, Paus ini dianggap makhluk terbesar di dunia. Panjangnya mencapai lebih dari 33 meter dan massa 181 ton metrik atau lebih, hal ini dipercaya menjadi hewan terbesar yang dimiliki sepanjang hidup.
Perbandingan ukuran Paus dengan manusia dapat agan lihat pada gambar dibawah ini:

Tapi, tahu kah agan Paus saat ini masuk kedalam kategori IUCN (International Union for the Conservation of Nature and Natural Resources) bahwa Paus termasuk SPESIES TERANCAM

Koran Tempo tanggal 21 Juni 2010 yang isinya kurang lebih:
Komisi Penangkapan Paus Internasional akan bersidang di Rabat, ibu kota Maroko pada akhir Juni ini. komisi ini mengajukan proposal kontroversial yang melegalkan penangkapan paus dengan jumlah terbatas. Padahal sejak 1994 berlaku moratorium setelah terjadi penangkapan besar-besaran atas paus oleh sejumlah negara, seperti Jepang, Islandia, Rusia, dan Korea Selatan. Selain itu, Komisi Penangkapan Paus Internasional mendirikan Southern Ocean Whale Sanctuary.

Proposal terbaru ini menuai kecaman dari aktivis lingkungan. Organisasi WWF meluncurkan laporan bertajuk "Save the Whale, Save the Southern Ocean". "Jika ada satu tempat di dunia di mana paus harus dilindungi, itu adalah sekitar Antartika," kata Wendy Elliot, Manajer Spesies WWF Internasional.

Menurut Wendy, jika populasi paus berkurang di wilayah itu, kita tidak akan melihat lagi paus melintas di perairan Afrika, Oseania, Kepulauan Pasifik, dan Amerika Latin. Laporan WWF menunjukkan bahwa paus di perairan selatan belum pulih dari perburuan besar-besaran pada abad lalu.

Apalagi kini paus menghadapi ancaman baru, seperti perubahan iklim, kapal yang rusak di tengah laut, penangkapan ikan yang tidak berkelanjutan yang menguras sumber makanan, tersangkut jaring alat tangkap dan akustik, serta polusi zat kimia. Ancaman itu bakal memperlambat reproduksi.

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa terpengaruhnya populasi paus berdampak pada produktivitas ekosistem."Secara intrinsik berkaitan dengan siklus karbon dan regulasi iklim global," kata Rob Nicoll, Manajer WWF untuk kawasan Antartika.



Share/Bookmark
| 0 komentar ]

Belajar Dari Belalang

Seekor belalang telah lama terkurung dalam sebuah kotak. Suatu hari ia berhasil keluar dari kotak yang mengurungnya tersebut. Dengan gembira ia melompat-lompat menikmati kebebasannya. Diperjalanan dia bertemu seekor belalang lain namun dia keheranan mengapa belalang itu bisa melompat lebih tinggi dan lebih jauh darinya. Dengan penasaran ia menghampiri belalang itu dan bertanya. “Mengapa kau bisa melompat lebih tinggi dan lebih jauh, padahal kita tidak jauh berbeda dari usia ataupun bentuk tubuh. Belalang itupun menjawabnya dengan pertanyaan, “Dimanakah selama ini kau tinggal? Karena semua belalang yang hidup dialam bebas pasti bisa melakukan seperti yang aku lakukan.”

Saat itu si belalang baru tersadar bahwa selama ini kotak itulah yang membuat lompatannya tidak sejauh dan tidak setinggi belalang lain yang hidup dialam bebas.

Kadang-kadang sebagai manusia, tanpa sadar pernah juga mengalami hal yang sama dengan belalang. Lingkungan yang buruk, hinaan, trauma masa lalu, kegagalan yang beruntun, perkataan teman atau pendapat orang lain yang membuat kita terkurung dalam kotak semu yang membatasi semua kelebihan kita. Tidakkah anda pernah mempertanyakan kepada nurani bahwa anda bisa”melompat lebih tinggi dan lebih jauh” kalau anda mau menyingkirkan kotak itu? Tidakkah anda ingin membebaskan diri agar anda bisa mencapai sesuatu yang selama ini anda anggap diluar batas kemampuan anda?

Beruntung sebagai manusia kita dibekali Tuhan kemampuan untuk berjuang, tidak hanya menyerah begitu saja pada apa yang kita alami. Karena itu teman, teruslah berusaha mencapai apapun yang anda ingin capai. Sakit memang, lelah memang, tapi bila anda telah sampai dipuncak, semua pengrbanan itu pasti akan terbayar. (Dikutip dari Media Informasi dan Komunikasi PERPENSI dan YKP BDN Edisi I 2009)


Share/Bookmark